Halo sobat Elektromizer,
Setelah sebelumnya saya menerangkan tentang Cara Menggunakan Instruksi Differentiate Down dan Differentiate Up di PLC Omron dan kali ini saya akan menerangkan tentang Cara menggunakan instruksi reversible shift register di PLC Omron.
Sebelum saya jelaskan tentang tata cara penggunaannya, saya akan memberitahukan fungsi utama dari instruksi Reversible Shift Register atau yang biasa disebut SFTR. Fungsinya adalah untuk membuat struktur program yang berurutan.
Sebagai contoh sederhana :
Saya ingin membuat sebuah program untuk menyalakan 3 buah lampu secara berurutan dan mematikannya juga secara berurutan.
Maka dari itu, untuk membuat program seperti itu, agar ladder menjadi lebih ramping dan tidak memakan banyak Rung, kita harus menggunakan Instruksi Reversible Shift Register (SFTR).
Perhatikan gambar dibawah ini!
Pertanyaan saya, jika berdasarkan program diatas, berapa banyak Timer yang kita gunakan? Berapa banyak pula Rung yang dibutuhkan. Sengguh tidak bisak dan efisien jika kita mneggunaka program tersebut.
Perhatikan gambar dibawah ini!
Keterangan :
Jika kita menggunakan struktur ladder seprti diatas dan SFTR , maka ladder yang kamu buat akan jauh lebih baik adan efisien.
Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Setelah sebelumnya saya menerangkan tentang Cara Menggunakan Instruksi Differentiate Down dan Differentiate Up di PLC Omron dan kali ini saya akan menerangkan tentang Cara menggunakan instruksi reversible shift register di PLC Omron.
Sebelum saya jelaskan tentang tata cara penggunaannya, saya akan memberitahukan fungsi utama dari instruksi Reversible Shift Register atau yang biasa disebut SFTR. Fungsinya adalah untuk membuat struktur program yang berurutan.
Sebagai contoh sederhana :
Saya ingin membuat sebuah program untuk menyalakan 3 buah lampu secara berurutan dan mematikannya juga secara berurutan.
Maka dari itu, untuk membuat program seperti itu, agar ladder menjadi lebih ramping dan tidak memakan banyak Rung, kita harus menggunakan Instruksi Reversible Shift Register (SFTR).
Perhatikan gambar dibawah ini!
Pertanyaan saya, jika berdasarkan program diatas, berapa banyak Timer yang kita gunakan? Berapa banyak pula Rung yang dibutuhkan. Sengguh tidak bisak dan efisien jika kita mneggunaka program tersebut.
Perhatikan gambar dibawah ini!
Keterangan :
- Tombol Nyala berfungsi untuk menyalakan Lampu.
- Timer 0 berfungsi untuk memberi jeda waktu atau delay saat lampu akan menyala dan saat lampu akan mati secara berurutan. Di timer tertulis #20, berarti delaynya adalah 2 detik.
- Tombol Mati berfungsi untuk mematikan Lampu.
- Shift L-R berfungsi untuk memberi signal pengurutan ke SFTR H40
- Shift Data berfungsi untuk memberi signal ON ke SFTR H40
- Reset Shift data berfungsi untuk mereset SFTR H40 supaya tidak bekerja jika Reset Shift Data masih ON.
- Always ON adalah sebuah spesial relay bawaan PLC. Cara penggunaannya cukup dengan mengetik "CF113" di ladder.
- H0.0 adalah bit untuk menyalakan dan mematikan Lampu 1.
- H0.1 adalah bit untuk menyalakan dan mematikan Lampu 2.
- H0.2 adalah bit untuk menyalakan dan mematikan Lampu 3.
- H0.0 sampai h0.12 adalah bit yang akan menyala saat SFTR H40 bekerja. Jadi kamu bisa menambahkan lampu sampai H0.12.
- Cobalah simulasi untuk melihat hasilnya.
Jika kita menggunakan struktur ladder seprti diatas dan SFTR , maka ladder yang kamu buat akan jauh lebih baik adan efisien.
Terima kasih dan semoga bermanfaat.